Tak dipungkiri sering rasanya kita
menganggap orang lain hidupnya lebih bahagia dari kita, Entah itu Kehidupan
sosialnya, kariernya, keluarganya, Pendidikannya, barang barang yang di
milikinya, dan lain sebagainya.
Istilahnya rumput tetangga lebih hijau.
Dan kita terkadang membanding
bandingkannya dengan apa yang sudah kita punya dan kita capai, dan hal itu kadang membuat kita merasa kita belum
sebahagia dan seberuntung mereka.
Dan tak menutup kemungkinan hal itu terkadang
yang membuat kita merasa sedikit rendah
diri di hadapan orang orang yang kita anggap telah bahagia hidupnya, dan membuat
kita menarik diri dan menjauh karena menganggap diri kita tak sehebat dan tak
selevel dengan mereka.
Namun jika kita tilik lebih jauh, Sebenarnya
apa definisi Bahagia itu ? Bagaimana
caranya bahagia itu bisa tercipta untuk kita? Marilah kita sama sama renungkan,
Arti Bahagia yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa mensyukuri semua yang
kita miliki, yang sesungguhnya adalah semua titipan yang sudah diberi OlehNya
kepada kita. Mensyukuri anugrah hidup yang tlah diberi oleh sang Penggenggam
Jiwa ini, mensyukuri kesehatan kita, bersyukur masih di beri Nafas olehNya, bersyukur
masih diberi kesempatan hidup bersama orang tua dan keluarga tercinta, bersyukur
memiliki teman teman dan sahabat yang selalu ada untuk kita, bersyukur karena
masih bisa merasakan pendidikan dan menimba Ilmu, bersyukur masih bisa menolong
dan memberi kebahagiaan untuk orang orang di sekitar kita, dan bersyukur untuk
semua nikmat yang mungkin tak dapat terhitung oleh nalar kita.
Banyak hal hal kecil yang terkadang
kita sendiri lupa bahwa itu adalah
“ rasa bahagia” yang harus kita
syukuri.
Bisa bangun pagi dan menunaikan
kewajiban lima waktu itu Bahagia, Bisa menatap senyum dan membantu orang tua
itu Bahagia, Bisa Berkumpul & bersilaturahmi dengan teman & saudara itu
bahagia, Bisa bersenda gurau dengan keponakan atau anak anak kecil itu bahagia,
bisa sarapan pagi bersama keluarga itu bahagia, bisa membantu teman itu bahagia, bisa membaca
buku dan menimba ilmu itu bahagia.
Bisa menebar manfaat untuk orang lain itu
bahagia, bisa pergi menjenguk teman atau kerabat yang sedang sakit itu bahagia,
diberi nasehat oleh orang tua atau sahabat itu bahagia, bisa mendoakan kebaikan
buat orang lain itu bahagia, ketika di jalan bisa memberi rezeki dengan
pengamen atau pengemis itu bahagia, memberi kesempatan duduk untuk ibu ibu
hamil / orang yang sudah tua ( di dalam kereta / bus) itu bahagia, ketika di
jalan bertemu teman dan saling bertegur
sapa dan menanyakan kabar itu bahagia.
Bisa makan siang bersama teman teman atau
keluarga itu bahagia, dan sederatan hal hal kecil lainnya yang semua itu
sesungguhnya adalah rasa bahagia yang ada di dalam hati kita.
Jadi, Bahagia yang sesungguhnya adalah
kita sendiri yang menciptakannya, kita sendirilah yang menanamkannya ke dalam
hati kita untuk merasa bahagia dan kita sendirilah yang memulai, memilihnya & menetapkan bahwa Bahagia itu hak dalam hati kita yang harus disyukuri. Bukan dengan membandingkan dengan
kehidupan orang lain yang di atas kita dan bukan fokus dengan kekurangan kita.
Jadi sudah bahagiakah kita sekarang, hari ini, detik ini ?
Jawabannya ada dalam hati kita masing masing :)
Salam :)
Rabu Malam, 29 April’15
Pukul 21.42 wib
*Disalah satu sudut kota Indah di
Negeri ini :)