Berbicara mengenai umur, kita pun tak tahu sampai kapankah kita berada di dunia ini ? bagaimanakah kesudahan kita nanti, dalam keadaan baikkah atau dalam keadaan buruk? Sudah banyakkah perbekalan yang kita siapkan untuk kehidupan di alam berikutnya nanti?
Sering rasanya aku mendengar
berita yang mendengarnya saja seolah tak percaya, misal si A meninggal karena
sakit, si B Meninggal dunia karena kecelakaan, si C yang masih sehat-sehat saja
tiba-tiba beberapa jam ke depan sudah berpulang. Dan semua rasanya membuat tak percaya dan tak menyangka. Lalu, terdengarlah statement-statement, “ Apa?? ya ampun, padahal kemarin masih
ngobrol loh sama dia?!? “ , “ Masa sih? kemarin saya
baru ketemu dengan beliau ?, ”Bohong ah, orang kemarin masih main bareng ?!, “ Apa ? yang
bener ah !? orang baru seminggu yang lalu dia
chat saya di bbm ?“ dll.
Dari kejadian tersebut yang terjadi disekitar, terkadang membuat aku merasa takut mati, merasa belum siap, belum punya banyak bekal, namun siap tidak siap kematian itu pasti akan datang menghampiri. dan hal itu terkadang membuat aku menjadi berpikir, “ iya
iya aku ga tahu kapan aku di panggil ? dan jika sudah di alam kubur sana, aku pun
tak bisa berbuat apa-apa lagi ? udah ga bisa lagi Shalat, Beramal dan melakukan
kebaikan.
Mungkin yang ada hanyalah
penyesalan, mengapa waktu di dunia aku begini, aku begitu? Melakukan maksiat
ini, melakukan maksiat itu, Ingin memperbaikinya lagi tapi sudah tidak bisa?
Jasad pun sudah terbujur kaku.
Hanya gelap sendiri di dalam
kubur, yang setia menemani hanyalah amal sholeh. Yang itu pun masih belum pasti dan tak tahu apakah
amal-amal yang sudah dilakukan cukup untuk menemani di alam sana? Atau malah defisit karena
terlalu banyak maksiatnya ? defisit karena terlalu banyaknya melanggar
perintahNya?
*Self Talk yang membuat berpikir
melihat ke dalam diri.
Dan mungkin inilah waktunya, detik
ini, hari ini, mumpung masih di beri umur, berarti kita masih di beri
kesempatan untuk bertaubat, meninggalkan maksiat-maksiat yang tidak di sukai
olehNya, meninggakan sesuatu yang bisa membuatNya murka, meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, lalu berjalan menujuNya,
mempersiapkan perbekalan, melakukan
sesuatu yang di sukai olehNya, memperbanyak ibadah, amal-amal sholeh dan kebajikan-kebajikan
lainnya.
Hingga sampailah pada ujung
perjalanan yang terhenti yang tidak bisa kita kendalikan, kita hindari dan kita tawar lagi,
hingga sampailah pada helaan nafas yang terakhir….
Catatan muhasabah
untuk diriku,
Sabtu 16
Januari’2016

No comments:
Post a Comment