" Welcome To "

* triesenja's blog *









Sunday, September 17, 2017

Memilih Pilihan dan Berpikir Positif



Di dalam hidup ini kita selalu di hadapkan pada pilihan-pilihan, dan pilihan itu ada yang baik dan ada yang tidak baik, dan semua  pilihan yang kita ambil, tergantung dari diri kita sendiri. 

Jika kita memilih yang baik dan positif maka bahagia dan hasil yang baik yang akan kita peroleh, walaupun tidak 100 % dengan memilih pilihan yang baik kita akan berhasil, namun jika kita memilih pilihan yang buruk dan negatif maka hasil yang di peroleh pun adalah sudah pasti hasil yang buruk.

Berperanglah dengan diri sendiri untuk  memilih pilihan yang baik atau buruk, memilih untuk menjadi bahagia atau tidak.

Pikiran, perasaan dan spiritualitas kita mempengaruhi kehidupan kita ke depannya
Berpeganglah pada nila-nilai spiritual agar kita dapat menikmati hidup ini dan Bahagia.

Ubahlah pikiran negatif dengan pikiran yang positif, ketika kita merasa lelah, kecewa, sedih, putus asa dan lainnya, ubahlah fokus kita untuk membayangkan kejadian yang menyenangkan, prestasi apa saja yang pernah kita raih, orang-orang tercinta yang ada di sekelilingi kita yang menyayangi kita dan yang harus kita bahagiakan,Bayangkan kembali perjuangan orang tua ketika dulu membesarkan kita, menyekolahkan kita dan terus menyayangi kita hingga sampai saat ini.

Dengan mengubah pikiran yang negatif menjadi positif akan membuka banyak peluang untuk kita, kita bisa melihat indahnya hidup ini dari sudut pandang yang lebih luas, kualitas hidup kita akan lebih baik lagi. Jangan bandingkan diri kamu dengan orang lain, tapi bandingkan dirimu yang dahulu dengan yang sekarang. 

Ku tutup tulisan ini dengan sebuah Qoute motivasi yang bagus  untuk kita renungkan, 

“ If you can change your mind, you can change your life “
(William James)


Salam Hangat,

Minggu Siang,
17 September 2017
Pukul 11.43 wib
Sambil menunggu Adzan Dzuhur Berkumandang


Saturday, September 9, 2017

Kasih Sayang Orang Tua



Berbicara mengenai kasih sayang orang tua kepada anaknya pasti tidak akan terbalas oleh apapun.

Ketika kita masih kecil, terutama ketika masih bayi, kita sering mengganggu waktu istirahat ibu kita, karena suara tangisan kita minta susu atau popok kita yang basah, tanpa banyak mengeluh ibu kita langsung bertindak sesuai apa yang kita dulu inginkan.
Ketika mulai memasuki usia balita, kita pun sering merepotkan ibu dan ayah kita, kita sering membuat rumah berantakan, membuat ibu dan ayah kelelahan mengejar-mengejar kita karena khawatir kita terjatuh dan dengan tanpa banyak mengeluh mereka merawat dan menjaga kita.

Ketika mulai masuk sekolah, ibu kita dengan tulus hati mengantar dan menunggui kita hingga pulang, seakan tak mengenal rasa lelah.
Ayah kita banting tulang memeras keringat agar kita bisa bersekolah, bisa membeli seragam baru, buku baru, tas baru, jajan sekolah sehari-hari dan kebutuhan kita  lainnya.

Namun ketika beranjak remaja dan dewasa kita sering terlupakan dengan kasih sayang orang tua kepada kita, kita lebih senang berpergian dengan teman-teman kita, kita asyik dengan dunia kita sendiri.

Boleh jadi pakaian kita, rumah kita sekarang lebih bagus daripada pakaian dan rumah orang tua kita, padahal dahulu orang tua selalu memberi pakaian yang bagus dan yang  terbaik untuk kita.

Terkadang tanpa sadar kita sering mengeluh jika harus menafkahi orang tua, padahal dahulu orang tua kitalah yang  selalu memberi uang kepada kita dengan tulus dari hasil keringatnya.

Dan hari ini kita bisa menulis, membaca, memiliki gelar yang tinggi, menjadi orang yang sukses dan berhasil, memiliki karir dan pekerjaan yang bagus, bisnis yang maju, dan sederet kemajuan dan perubahan lainnya, karena siapakah itu ?? 
Tak lain dan tak bukan adalah karena jasa orang tua kita yang telah merawat, mendidik dan membesarkan kita.
Sudahkah kita sebagai anak berterimakasih kepada keduanya?
Sudahkah kita sebagai anak sepenuhnya membahagiakan mereka??

Kasih sayang orang tua kepada kita takkan pernah terbalas oleh apapun, walau pun kita memberikan harta atau uang yang banyak sekalipun, itu tak akan sebanding dan takkan menyamai kasih orang tua kepada kita.

Berharap aku dan kita  semua bisa menjadi anak-anak yang berbakti kepada orang tua kita, aamiin...

Aku  pernah mendengar kata-kata seperti ini “ Jadikanlah orang tuamu seperti raja dan rezekimu akan seperti raja.” 

Dan kata-kata itu memang benar terbukti, mereka mereka yang menomorsatukan dan memuliakan orang tuanya, ku lihat kehidupannya begitu Bahagia dan Sukses.

Mundah-mundahan aku juga bisa belajar dari mereka. Agar bisa menjadi anak yang berbakti dan memuliakan kedua orang tua, aamiin...
Ada beberapa kalimat motivasi dari bang Iphho Santosa, yang bagus sekali untuk kita renungkan, berikut ini kalimat-kalimat yang berhasil aku kumpulkan :

Bukan rezeki yang seret. Jangan-jangan bakti kita yang seret… Yuk introspeksi, berbenah & berubah. “ 🙂

 “ Berbakti bukan sekadar urusan rupiah. Berikan juga perhatian, waktu, dll. Persis seperti mereka dulu membesarkan kita, mereka berikan segalanya. “

"Bahagialah orang yang mampu membahagiakan orangtuanya, Karena itulah orang yang akan berbahagia di dunia dan akhirat..
#Right"

"Hari Ibu hendaknya diperingati setiap hari.
Muliakan ibumu, maka Allah akan memuliakan-mu.
#Percayaaaaaa?"

"Misal, ada orang yg pernah menolong & berjasa kepada kita.
Adabnya, kita mesti membalas jasanya sebaik-baiknya. 
Apalagi terhadap orangtua !!!
Orangtua sejati tidak pernah meminta. Kitanya yg mesti tahu diri.
Berbaktilah dengan sungguh-sungguh. #Siaaaaap?"

"Seorang ibu sanggup memelihara 10 orang anak, 
tp 10 org anak belum tentu sanggup memelihara seorang ibu.
Dulu orangtua tidak pernah beralasan dalam menafkahi kita. 
Kenapa sekarang kita sering beralasan dalam menafkahi mereka?
#Apa pendapat teman-teman?"

"Kadang, kita lebih mengutamakan atasan, customer, pekerjaan dll , daripada ibu kita. Jangan heran, DIA pun 'melalaikan' kita...
Kadang, kita lbh mengutamakan kesenangan diri kita daripada kebahagiaan ibu kita. Jangan heran, DIA pun 'menegur' kita...
#Apa pendapat teman-teman tentang ibu?"

Demikianlah, Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat untuk yang membacanya (khususnya diriku sendiri), dan semoga kita semua  bisa menjadi anak yang birrul walidain dan di mampukan untuk memuliakan dan membahagiakan kedua orang tua kita, aamiin...

Sabtu Malam,
09 September 2017
Pukul 23.03  wib
Ditemani Semilir Angin yang dingin :)