Siang itu angkutan kota yang sedang aku tumpangi
melaju dengan lancarnya,hingga aku tak merasa kepanasan lagi,sejenak kusapu
pandanganku keseluruh penumpang,diantara mereka ada yang sedang bercakap-cakap,ada
yang membaca buku dan ada pula yang diam melamun.tak satu pun diantara mereka
yang ku kenal,ku kembali terdiam,sejenak kulirik jam berwarna biru muda yang
melingkar di tangan kiriku.Jarumnya telah menunjukkan pukul 11.30 siang.
Ketika mobil yang kutumpangi berhenti tepat disebuah lampu merah ,dua orang
pengamen cilik segera menaikinya,seorang memainkan gitar kecil dan satunya lagi
membawa botol mineral yang diisi butiran beras,mereka pun mulai
mendendangkan sebuah lagu.Dari dalam mobil aku pun berusaha
mendengarkannya.lagu yang mereka nyanyikan membuat hatiku merasa sedikit
gembira mendengarnya,karena iramanya pun membuat aku ingin mengoyang-goyangkan
kaki.ingin rasanya aku berkenalan dengan kedua pengamen itu,dan ingin sekali
kutanyakan darimana mereka bisa menciptakan lagu yang walaupun sederhana
itu tetapi begitu dalam maknanya.
Ketika mobil yang kutumpangi mulai mendekati lampu merah yang kedua, salah satu
pengamen itu mulai menyodorkan bungkus permen kearah para penumpang,ingin
rasanya aku memberi,tapi sayang,uang yang ada disaku seragamku hanya pas untuk
ongkos pulang.Dalam hati aku berharap dapat bertemu lagi dengan kedua pengamen
itu dan bisa memberi sedikit rezeki untuk mereka.
Tak lama satu persatu penumpang mulai turun,hanya tinggalah aku sendiri,kembali
aku termenung.Tak lama mobil yang ku tumpangi melewati sebuah mesjid,tak
sengaja kulihat sekelompok pria diseberang masjid sedang asyik
bercakap-cakap,apa yang sedang mereka bicarakan? bukankah sudah tiba
waktunya untuk melaksanakan shalat jumat,mengapa mereka tak bergegas
menuju masjid untuk shalat berjamaah dengan yang lainnya?sejenak kulihkan
pandanganku kearah lainnya,sambil membuka jendela angkutan yang
kutumpangi,karena aku mulai merasa kegerahan.Mataku terpana seketika,melihat
seorang pria,(maaf) pincang yang berusaha berjalan perlahan menuju
masjid.”Subhanaallah..!”ucapku dalam hati.aku pun tersenyum kagum.
Angkutan terus melaju,lagi-lagi pandanganku melihat sesuatu yang membuat
hatiku kembali berdecak kagum,ku lihat seorang bapak tua berpakaian koko
dan berpeci diatas kursi roda tengah didorong oleh pria yang sepertinya sebaya
denganku, mereka akan menuju kemasjid sepertinya. Hatiku kembali
tersentuh,beliau yang sudah tua dan walaupun lumpuh itu masih mau
menyempatkan diri untuk beribadah ke mesjid.
Mobil yang kutumpangi terus melaju hingga ku tak dapat melihat bapak tua itu
lagi,tak lama angkutan yang kutumpangi semakin dengan dengan daerah tempat
tinggal ku,aku pun mulai tersadar dari lamunanku,Segera kuambil uang seribu
rupiah dari saku seragamku,dan setelah kuberhentikan aku pun segera turun………………
Ya,,inilah sepenggal perjalananku d jumat siang yg memberiku banyak
pelajaran........
Story in _2006_