“Ndah rumah loe sepi banget!””heran Dimas sambil sesekali memetik gitar milik Indah itu.”ya gini deh,nyokap bokap gw pada kerja,tiap hari gw cuma berdua aja ma pembokat!” “loe ga jenuh?”Tanya Bubu penasaran “Itu sih udah pasti,makanya balik sekolah gw jarang langsung balik ke rumah,tapi maen maen dulu ke mall bareng ma anak kelas lain!”jawab Indah
“Eh ngomong ngomong tenggorokan gw kering nih,minta minum dong!”Sahut Chaca
“Oh ya sorry,abis kalian ngajakin gw ngomong terus jadi ja gw lupa,bentar ya!”
“Bi Amiii……!!!”teriak Indah keras kearah dapur ,namun orang yang dipanggilnya tak juga muncul
Tak lama muncul dari dari dalam wanita separuh baya dengan wajah sepertinya letih itu
“Iya non???”tanyanya seperti ketakutan
“Lama amat sih!cepet buatkan lima orange juice,nggak pake lama ya!”ucap Indah dengan tak sopan itu.”baik-baik non!”jawabnya tegang
“ya udah cepetan pergi !pake acara bengong segala lagi!”timpal Indah lagi
Sesaat semua mata tertuju pada Indah. Arini gadis berjilbab putih yang duduk didekat Bubu itu memandang tak senang pada sikap Indah itu,ia dan bahkan teman-teman yang lain jg merasa Indah tak sopan pada pembantunya itu.
“Galak amat sih Non!” Celetuk Bubu
“Abis lemot banget!”sahutnya enteng
Dimas hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala
Saat itu Arini hanya terdiam,ketimbang memberi komentar,karena ia memang sedikit pendiam diantara yang lainnya.
Jarum jam dirumah Indah telah menunjukkan pukul 14.00 siang, Arini melirik cemas ” ya ampun aku belum shalat dzuhur! ” ucapnya spontan
“Ndah aku ikut shalat dzuhur ya!”pinta Arini
“Apa shalat?ucap Indah seperti mendengar sesuatu yang asing ditelinganya itu
“iya shalat!”tegas Arini
“Oh…..?yuk ..ikut aku!?”ajaknya dengan raut seperti bingung itu
Setelah mengambil air wudhu Arini pun masuk kedalam kamar Indah .Ia sedikit terkejut ketika melihat kondisi kamar Indah yang begitu berantakan itu,buku buku berserakan dimeja belajar,pakaian pun tergeletak begitu saja di atas tempat tidur,dan gambar-gambar artis barat yang terpampang didinding kamarnya itu.
“Sorry berantakan!”
“oh ya gak apa-apa!”jawab Arini dengan raut wajah masih heran itu
Setelah beberapa saat,Arini pun kembali keruang tamu,dilihatnya semua teman tengah asyik menikmati orange juice diiringi gelak tawa yang ramai
“kalin ga shalat?shalat dulu sana nanti keburu habis waktunya!” ”Ga ah,amales!”sahut Chaca. “Rin loe rajin banget sih,gw sih males deh!”timpal Bubu enteng
“Astaqfirullahaladzhim!”ucap Arini dalam hati
“itu kan memang sudah kewajiban kita sebagai seorang muslim!”tegas Arini
Sesaat mereka memandang Arini heran,ada yang berpikir ada juga yang tak menghiraukannya.Saat itu hanya Arini dan Dimaslah yang melaksanakan shalat dzuhur padahal semuanya adalah muslim.
Kalau bukan Bu Sofi yang membagi-bagikan kelompok untuk membuat tugas makalah Bahasa Indonesia itu, rasanya Arini enggan sekelompok dengan mereka karena memang Arini tak begitu akrab dengan mereka semua
Acara diskusi pun dimulai,namun ditengah-tengah keseriusan mereka terdengar suara ketukan pintu dari luar sana.
“Ndah,kayanya ada tamu deh!”sahut Dimas
“Siapa sih ganggu orang aja?”pekik Indah
Indah pun bergegas membuka pintu“Assalamualaikum,sedekahnya neng! anak saya sedang sakit,tak punya uang tuk beli obat!”ucap seorang ibu dengan memelas
“Gak ada!pergi…. pergi!”usir Indah ketus
Bubu,Arini,Dimas,dan Chaca kompak menatap kerah pintu
“Kasian neng,anak saya sedang sakit,saya tak punya uang tuk membeli obat”ucapnya lagi memelas
“Orang dibilang gak ada kok maksa!makanya kerja!sudah pergi sana!!!”jawab Indah kasar sambil berusaha mendorong pengemis itu.
“Indah….!!!!”cegah Arini,Arini berlari kedekat pintu,ia menatap Indah kesal
Pengemis itu dibantunya bangun, terlihat anaknya menangis keras digendongan ibunya,seperti tak senang ibunya diperlakukan seperti itu.pengemis itu pun hendak berlalu,namun cepat-cepat Arini menahannya,”tunggu bu!ini sekedarnya untuk membeli obat!”ucapArini sambil menyodorkan uang Rp.20.000 dari saku seragamanya itu.
Ia menatap Arini heran dan kemudian tersenyum senang”terimakasih neng, semoga
Allah membalas kebaikan neng!”ucapnya sambil mencium uang itu kekeningnya.
“sama-sama bu,semoga anaknya cepat sembuh ya!”ucap Arini tersenyum
Pengemis itu menganggukkan kepala ” permisi neng! ” ucapnya sambil berlalu
“rin ngapain sih dikasih segala ,kebiasaan tau!orang kaya gitu tuh jadi males kerja kalau dikasih terus!”protes Indah
“Maaf ya ndah,coba deh kamu bayangin anaknya lagi sakit,sedangkan dia gak punya uang tuk membeli obat,apa kamu gak tega?”
Dio,Chaca,Bubu,dan Dimas mereka berpikir dalam hati masing-masing .Mereka pun sependapat dengan Arini.
“Tapi kan jadi kebiasaan kalau terus-terusan dikasih!” Indah kehabisan kata-kata
“Oh, ya!aku gak suka sama sikap kamu tadi ,kamu gak boleh kasar sama mereka ,apalagi sampai mendorongnya,kalau gak mau ngasih,ya udah bilang aja maaf,gak perlu kasar seperti itu!”papar Arini
“Tau loe ndah gak sopan banget sama orang tua juga!”kali ini Dimas ikut bicara
“Walaupun pengemis mereka juga punya hati!”tambah Arini
Indah terlihat kalah,ia mengangkat bahunya .Suasana pun jadi kaku sesaat…..
* * *
Pukul 10.00 teng ,bel istirahat berbunyi .Pak Aryo pun segera keluar ruangan.Anak-anak dengan kompak mendekati meja Arini .disana sudah tersedia lontong,bakwan,pisang goreng dan makanana yang lainnya.”rin satunya berapa?”Tanya Lilis
“lima ratus” “aku beli lontong satu sama bakwan satu,ni uangnya!”
“makasih” “Rin,ni aku beli pisang goreng satu sama bakwan dua!”ucap Erik
“makasih ya” “sama-sama”
Dengan sekejap makanan yang dibawa Arini pun habis terjual
“delapan belas,sembilan belas,dua puluh!”Arini menghitung uang hasil jualannya itu
“rin dapet berapa?”Tanya Amel teman sebangkunya itu.”Alhamdulillah dapat dua puluh ribu!” “Rin besok bawa yang banyak ya!”pinta Amel
“Insaallah!”jawabnya tersenyum senang
“Eh rin ngomong-ngomong nyokap loe pinter masak ya?”Tanya Dimas sambil memakan pisang goreng Arini itu
“tahu dari mana?”heran Arini
“terbukti setiap hari gorengannya laku abis!” “bisa aja kamu mas!”
Terlihat Arini,Lilis,dan Dimas tertawa.
Indah menatap sinis kearah mereka bertiga.
Setengah jam sudah berlalu ,bel masuk pun berbunyi .Anak-anak berhamburan memasuki ruangan kelas .Tak lama Bu Sofi masuk kedalam kelas.Ia meminta semua kelompok mengumpulkan tugas makalah minggu kemarin.Setelah diperiksa ternyata makalah kelompok Arini masih banyak yang harus diperbaiki.Bu Sofi pun mengembalikan lagi makalah itu.
Pulang sekolah mereka pun berniat untuk kerja kelompok lagi,kali ini rumah Arinilah yang akan dijadikan tempat untuk berdiskusi.
* * *
Sesaat setelah turun dari angkutan umum,mereka berlima berjalan mengikuti Arini
“Gw sih yakin cha,pasti rumahnya jelek liat aja tiap hari julalan gorengan gitu!”bisik Indah pada Chaca. Dimas dan Bubu tak sengaja mendengar ucapan Indah itu.Mereka hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala
“Rin,masih lama gak”Tanya Bubu
“Nggak ko bentar lagi!”
Dari kejauhan terlihat rumah yang hamper rewot dengan pagar bambu ala kadarnya dan sebuah warung kecil didepannya.Arini berjalan mendekat,diikuti keempat temannya.
“Assalamualaikum!”ucapnya ke arah dalam
“Tuh kan bener dugaan gw cha,rumahnya jelek kan!”bisik Indah sedikit keras pada Chaca
“shuut!!”pinta Chaca “Berisik tau!”sahut Dimas kesal
“Walaikumsalam”tak lama terdengar jawaban salam dari dalam
“Eh neng Arini,mari masuk neng!”ucap Ibu tua itu dengan ramah
“Terimakasih bu Salma,Arini gak bisa lama-lama soalnya ada teman Arini mau kerja kelompok ,ini bu hasil jualan hari ini,alhamdulillah habis semua!”Ucapnya tersenyum sambil menyodorkan uang pada bu Salma.
“Terimakasih ya neng Arini!”ucap ibu Salama dengan gembira
“Sama-sama bu,insaallah besok pagi Arini kesini lagi,mari bu Assalamualaikum!”
“Walaikumsalam!
Sesaat semua tertegun memandang Arini
“Yuk kita jalan lagi!”ajaknya
“Lho, gw kira itu rumah loe rin?”heran Indah
“itu rumah siapa rin?”Tanya Bubu
“Rumah budeku,sebenarnya sih bukan budeku tapi udah aku anggap seperti budeku sendiri!setiap hari sebelum sekolah aku mengambil gorengan dulu kerumahnya.Dia juga jualan dirumahnya,tapi waktu itu aku tawarkan untuk membantu menjualkannya disekolah,dan alhamdulillah jika dibawa kesekolah gorengannya habis.
“Oh,gw kira itu gorengan buatan nyokap loe rin?”tambah Dimas
Arini hanya tersenyum,”terus loe ngambil keuntungan berapa untuk satu gorengan rin?”tanya Indah Penasaran
“gak,aku cukup hanya ingin membantu kok,selagi aku bisa membantu dengan cara itu kenapa nggak!”papar Arini
Mereka pun berdecak kagum pada sikap Arini itu
“Ndah tuh rumah keren banget ya?”tunjuk Chaca kesebuah rumah yang terlihat begitu besar dan megah itu.
“Uihh,,,keren banget cha,pasti yang punya konglomerat !”sahut Indah
Mereka berempat terus berjalan mengikuti Arini
Arini berjalan mendekati rumah megah itu,”Eh rin kita mau mampir kerumah siapa lagi nih?”heran Bubu
Ayo ikut aja!”jawabnya sambil tersenyum
Mereka pun memasuki pintu gerbang yang dijaga oleh seorang satpam
Nampak halaman yang begitu luas dan sebuah mobil terparkir digarasi.Dimas,Indah.Chaca,dan Bubu tercegang-cegang dibuatnya
Sejenak Arini memencet bel,tak lama pintu terbuka
“Assalamualaikum!” “Walaikumsalam, eh neng Arin sudah pulang!”Arini pun mencium tangan mbok minah,diikuti keempat temannya itu.
“Yuk masuk!”ajak Arini “Ayo mari masuk nak!”ajak mbok Minah dengan logat jawanya itu. “Rin,ja jadi ini rumah loe?”heran Chaca
Mereka kembali tercengang menatap isi rumah Arini yang begitu mewah itu
“silakan duduk!”
“Teman-teman neng Arini mau minum apa.biar mbok buatkan!”Tanya mbok minah dengan ramah
“Apa aja mbok yang penting air”jawab Dimas
“Ya sudah mbok buatkan dulu ,pasti kalian haus,sebentar ya!”
“ia mbok “jawab mereka kompak
“Udah mbok biar Arin aja yang buat minumannya,mbok lanjutkan saja pekerjaan mbok!”
“Biar mbok saja, neng Arin kan masih capek!” ”gak apa-apa!,sudah lanjutkan saja pekerjaannya mbok!” “Baik neng !”
Sesaat Arini terdiam,ia malu pada Arini ia begitu santun pada pemabantu,Arini tak pernah memerintah seeenaknya pada pembantu,malah ia begitu menghormati mbok Minah.tak seperti dirinya yang berlaku seenaknya pada pembantu.
Jelang beberapa saat Arini keluar membawa enam gelas sirup manis.
“ayo silakan diminum! pasti semuanya haus kan?”ucapnya tersenyum
“Makasih rin!”sahut Dimas
“Rin, rumah loe bagus banget ya!tapi kok loe ga sombong sih orangnya?”Tanya Bubu
“ya ampun apa sih yang harus disombongin,gak ada untungnya,toh yang aku punya sekarang ini hanya titipan yang Di Atas,gak pantas kita sombong terhadap titipanNya”
“iya juga ya Rin?”pikir Dimas dan Bubu kompak
Dengan refleks Dimas,Bubu,dan Chaca menatap kearah Indah
Indah terlihat menunduk, “rin,maafin gw ya selama ini gw udah merendahkan loe,gw malu rin selama ini gw udah jadi orang yang sombong,kasar sama orang,tapi hari ini gw dapat pelajaran dari sikap loe,hati loe begitu bening rin,gak kaya gw,makasih ya rin!sikap loe udah membuka jalan pikiran gw yang selama ini tertutup debu kesombongan!”papar Indah menyesal
“Sama-sama ndah!”Arini tersenyum bahagia
Akhirnya sejak saat itu,Indah mulai berubah.Ia sadar bahwa segala yang ia miliki hanyalah titipan-Nya dan ia pun mulai membuang jauh-jauh sifat sombong dan kasarnya itu,ia terlihat lebih lembut dari biasanya.Indah pun menjadi akrab dengan Arini.
Maret,2007
Pkl 20.00
At Bedroom
_Trie_
No comments:
Post a Comment